Rabu, 29 Juli 2015

Ruang Publik

Para komplainers ngobrol dan diskusi punya alasan mereka sendiri untuk menyangkal para pelakunya, mulai dari label pengangguran, absurd, membuang waktu, hanya retorika tanpa action. Mereka lupa manusia adalah makhluk kata-kata, iqro, Nabi adam pun diistimewakan karena memahami kata dan makna. Umbu Landu sangat menghargai kata-kata sampai yakin bahwa Indonesia merdeka karena obrolan dan diskusi. Menurutnya, mantranya diucap tahun 1928 sebagai sumpah pemuda meskipun baru merdeka tahun 1945.

Di rumah indekos HOS Tjokroaminoto yang merupakan dapur nasionalisme, hampir setiap hari ada ngobrol dan diskusi tentang nasionalisme sampai rumah ini dijuluki dapur api nasionalisme oleh beberapa tokoh penting Indonesia. Pada tahun 1917. Kita ingat Marx meninggalkan Jerman ke Paris untuk beralih ke iklim pemikiran yang lebih liberal. Disinilah Mark bertemu Engels di sebuah Cafe bernama Cafe De La Regence dan memulai perubahan paling radikal dalam menumbangkan kapitalisme.

Mbah Sujiwo Tedjo pernah bertanya Darimana pergerakan dimulai? Apakah dikotamu banyak angkringan? Banyak orang nangkring dan jagongan santai?Selalu waspadalah kita pada warung, angkringan, kafe-kafe karena perubahan dan revolusi sering berawal disini, bukan dari kampus yang dalam bahasa Prof. Tomi Awuy semacam "kehidupan repetisi" (Budi Mulyawan)


0 komentar:

Posting Komentar