Seminar yang ditujukan untuk mengenang penganugerahan Guru Besar kepada I Made Sandy ini, mengupas berbagai hal tentang pemikiran dan ajaran-ajaran semasa hidupnya. Selain Sukendra Martha, pemakalah dalam acara ini antara lain Kolonel CTP. Dedy Hadria dari DITTOPAD TNI-AD, Moshedayan Pakpahan dari Badan Pertanahan Nasional, dan Nuzul Achjar dari LPEM UI.
Sukendra menilai, I Made Sandy sangat "concern" dengan dunia pemetaan. Semasa hidupnya, I Made Sandy juga memberikan kontribusi yang besar terhadap Konsep Geografi (Geografi Terpadu dan Analisis).
"Prof. I Made Sandy" |
Selain itu, tidak dipungkiri dulu pernah terjadi ‘perseteruan' konsep tentang Geografi di antara I Made Sandy (UI) dan Kardono Darmoyuwono (UGM). Menurut Sukendra, ‘perseteruan' itu hanyalah ketidaksamaan pendapat pribadi tentang konsep geografi, dan itu sah-sah saja.
"Geografi secara totalitas yang dibangun Pak Sandy dicirikan sebagai geografi yang komprehensif, tidak terpecah-pecah dalam banyak cabang keilmuan geografi. Hal ini yang diklaim kuat oleh kubu UI sebagai ‘total geografi'. Sebaliknya di kubu UGM, penjurusan dan berbagai cabang geografi merupakan bagian terpenting dalam rangka lebih mensosialisaikan kontribusi dan peran geografi kepada publik," ungkap Sukendra.
"Menurut saya, ‘perseteruan' ini membuat generasi sesudah Pak Sandy mendapatkan manfaat yang luar biasa. Perkembangan dan wawasan keilmuan geografi semakin berkembang di antara ke dua kubu itu," jelas Sukendra Martha.
Sumber: http://www.bakosurtanal.go.id/berita-surta/show/seminar-i-made-sandy
0 komentar:
Posting Komentar