- 1940-1950, Paradigma empirisme dengan kajian regional, human ecology, cultural geography dan isu isu lingkungan hidup
- 1950-1960, Pendekatan kuantitatif dan modeling dalam analisa geografi, era ini disebut era kuantitatif atau aliran positivism
- 1970-1975, pendekatan behavioralism, feminism
- 1975-1980, Pendekatan Marxism, structuralism, managerialism, munculah radical geography
- 1980-1990, Munculah post modernism karena banyak muncul pendekatan-pendekatan baru dalam ilmu sosial yang lebih holistik dan multi disiplin, pendekatan ini menekankan pada relativism
- 1990, Mulailah ditemukan konsep stateless, borderless, placeless, wireless
- 1997, Munculah istilah extreme geography (David J. Nemeth) yang menekankan pada kebebasan berpikir dan mengekspresikan pikirannya. Munculah istilah “Just do it”, “Geography is what geographer do”, “Just doing Geography”, “Put the question all the basic asumption”, “cross the boundaries without the license”, “Present the unpresentable”, “Never complain, never explain”, “Expect the worst, hope for the best” aliran ini yang membuat geografi lebih diterima masyarakat
Geografi Pada Era Post Modern
Dr. Triarko Nurlambang (2002) dalam jurnalnya “Geografi Saat Ini” menjelaskan time series perkembangan Geografi hingga era extreme geography:
0 komentar:
Posting Komentar