Selasa, 11 Agustus 2015

Singapura, Israelnya Asia

Singapura dulu adalah rawa yang miskin dan kumuh ketika Rafles tiba tahun 1819. Proses pembangunannya di era pasca kolonialisme tidak lepas dari tangan dingin Lee Kuan Yew, seorang mantan penjual lem tapioka di pasar gelap. Konon semua keberhasilan Singapura dalam papan statistik ekonomi adalah mahakaryanya. Dia merintis karir politik lewat partai PAP (People Action Parti) atau Partai Rakyat dengan menganut sosialisme di masa mudanya. Lee Kwan Yew itu anaknya orang Semarang yang pindah ke singapura tepatnya di jalan pemuda (Bo Djong). Lee Kuan Yew punya mimpi agar Singapura menjadi Israelnya Asia, di tengah gencetan musuh-musuhnya tetapi bisa terus eksis. Dia belajar pembangunan ekonomi dan militer dengan Israel sebagai modelnya. Bagi Lee, untuk pergi dari cap negara ketiga otoritarianisme solusinya. Sebelas dua belas dengan Soeharto, sahabatnya.



Negara ini pernah dijajah Jepang dan hampir terjadi Genocide terhadap mereka. Tan Malaka bersaksi ribuan etnis warga tiongkok disitu berbondong-bondong pernah akan dieksekusi pasukan Jepang tapi urung karena mungkun masih ada pikiran sehat dan rasa kemanusiaan dari kaisarnya. Singapura dikeluarkan dari federasi malaysia karena terjadi kerusuhan etnis yang tidak mungkin disatukan kembali. Lee Kwan Yew pada hari itu sampai memohon-mohon pada parlemen agar tidak dikeluarkan dari Malaysia tapi ditolak. Dengan air mata berlinang mereka mengumumkan kemerdekaannya 9 Agustus 1965. Kabar berhembus ternyata Presiden Soekarnolah dalang yang menyulut perpecahan itu dalam konflik ganyang Malaysia lewat komando Dwikora. Tanpa Soekarno sulit sekali singapura terpisah dari Malaysia.

Kalau Anies Baswedan bilang sumberdaya penting bagi Indonesia adalah manusianya. Itu adalah paham Lee Kwan Yew yang sudah dipraktekan puluhan tahun disana,dari tidak memiliki apa-apa menjadi ekonomi terbaik ke-5 dunia Tahun 2013 dengan 70% berada di sektor jasa termasuk pariwisata. Singapore sangat berambisi menjadikan kotanya menjadi destinasi wisata dari kota wisata makanan, Kota wisata judi (yang digagas oleh anak Lee Kwan), sampai kota wisata orang sakit untuk berobat (Budi Mulyawan)

0 komentar:

Posting Komentar