Sabtu, 22 Agustus 2015

China dan Akuisisi

The world is flat kata Friedman, negara tanpa batas telah terjadi semenjak era pemborongan modal. Siapa yang kuat modalnya dia yang bertahan dan siap melakukan akuisisi. Dalam hal ini China adalah negara paling cerdik dengan akuisisinya sampai perusahaan kelas besar Jepang seperti Sony, Panasonic, Sharp nyaris wassalam ditengah perang persaingan produk informasi dan teknologi (dengan istilah The Death Samurai) karena budaya perusahaan mereka yang didominasi "kaum tua" yang sukar berinovasi.

Di benua Amerika mereka membuat geger lewat Lenovo, salah satu perusahaan IT china memakan saham IBM Amerika sebagai alat dalam aliansi raksaksa IT dunia yang membuat nama Lenovo berkibar. Mereka hampir saja memakan Blackberry kalau saja pemerintah Canada tidak mencegah pembelian saham oleh Lenovo karena faktor keamanan. Google juga telah menjual Motorolla ke Lenovo. Tidak tanggung-tanggung, pabrik jet Goldman Sachs juga terkena akuisisi mereka. Hummer, mobil yang dibanggakan USA nyaris menjadi milik China. Transaksi ini batal karena pemerintah Amerika tidak rela saham hummer berpindah tangan, mereka sampai melikuidasi brand mobil ini. Eropa juga mereka tidak ketinggalan mereka goncangkan. Info terbaru yang saya dengar mobil legendaris Itali De Tomaso dibeli sahamnya dibawah harga standar oleh china juga ban Pirelli Italia sudah mereka borong sahamnya. Dan baru tahu juga saham volvo sekarang dibeli dari Ford oleh Geely, perusahaan mobil China. Di London, ada tower building legendaris yang sudah dibeli oleh perusahaan Asuransi dari China.

John Holland, perusahaan asal Australia beberapa tahun kebelakang diborong sahamnya oleh CCCC (China Communications Contruction Company) karena kesulitan permodalan sekalian pula saham peternakan sapi-sapi disana. Ampli gitar favorit kami seperti Orange dan Hughes Kettner sepertinya jangan harap langsung produksi dari Inggris atau Jerman karena pabriknya sudah dihandle china. Eropa, Amerika tidak lama lagi akan benar-benar runtuh karena kunci hidup dari China adalah selalu bersedia membuat replika/antitesis suatu produk tidak seperti benua lain yang mengandalkan pencitraan kualitas belaka. Dalam proses akuisisi mereka siap tempur tak kenal menyerah. Pada awal replika mereka ditertawakan dan sekarang mereka balik menertawakan dunia. China yang komunis kini sangat menikmati menjadi liberal (Budi Mulyawan)

0 komentar:

Posting Komentar