Selasa, 01 September 2015

Mental Maps

Siapa sih yang sekarang tidak mengenal GPS? Tiap orang yang memiliki smartphone pasti punya fitur GPS di HPnya. Udah ga perlu nanya orang lagi donk ya karena tempatnya udah ada GPS di hapenya. Ada juga aplikasi di Whatsapp yang tinggal send location ke orang yang akan ditemui. Ikutin jalan yang ada di GPS pada handheld atau handphone dan taraaaa sampailah pada lokasi yang dituju. Lalu bagaimana jika di GPS tiba-tiba jalan keputus dan tidak ada jalan? Padahal realnya ada? gak ada orang yang ditanya? dan kesasarlah basa kerennya. Bingung kan, hehehehehe :D

Saya sendiri masih agak geli ketika membaca berita di Okenews yang mobil masuk jurang gara-gara ngeliatin jalan di GPS. Entah orangnya terlalu ngeliatin GPS sehingga jalannya lupa diliatin atau memang  dia ngikutin jalan di GPS tapi ternyata depan adalah jurang saya tidak tahu. Yang jelas, bagi penilaian subjektifitas saya sendiri banyak orang (meski gak semuanya) sudah salah kaprah dalam menggunakan fitur GPS di hp. Menganggap GPS itu bak dewa yang tau segala jalan sehingga perlu diikuti terus. Apalagi yang namanya routing, (di handheld ada aplikasi yang menunjukkan harus lewat jalan mana saja ketika menuju suatu tempat) GPS pasti akan mencari yang namanya jaringan jalan terdekat. Gak peduli disitu jalan menyempit, jalan searah atau tidak, bahkan pengalaman saya dulu tegalan di tengah sawah terpampang dengan jelas di GPS itu jalan. Akhirnya saya muter lagi sampai ketemu orang dan nanya orang baru deh jalannya bener.

Sebenarnya tipe GPS ada banyak cuman disini saya hanya akan membahas yang ada di hape. Hal yang sangat saya camkan dikepala saya ketika memulai menggunakan gps,

1. Jangan Pernah Percaya Gadget
Gadget itu hanya sebuah alat. Untuk dikota-kota besar, GPS di gadget masih sangat bisa diandalkan. Jika sudah masuk daerah terpencil, jangan pernah sekali-kali percaya yang namanya GPS. Karena google maps yang ada di android, itu hanya interpretasi gambar dari satelit. Seperti cerita saya diatas ada yang tegalan di sawah digambar sebagai jalan di maps di GPS. Jadi, jangan pernah percaya 100% pada alat.

2. Selalu orientasi dimana anda berdiri
Ketika menggunakan maps di android, jika terlihat di gambar ada sebuah jembatan beberapa ratus meter sebelum dilewati usahakan lihat di realnya apakah ada jembatan disitu. Atau bisa juga bangunan sekolah kalau memang tergambar di maps, atau apapun yang tergambar. Usahakan anda selalu tahu dan mengenali ada apa dan bagaimana tempat anda berdiri.

3. Usahakan selalu bertanya pada orang lokal jika ragu
Nah ini yang sering dilupakan orang. Bukankah ada peribahasa "malu bertanya sesat dijalan?". Orang lokal lebih mengerti jalan yang mereka lalui dibanding GPS. Maka, silahkan camkan itu dikepala masing-masing.

Bagi saya dan teman-teman di Geografi, GPS hanya sebuah tools untuk memudahkan sebuah perjalanan. Bukan mutlak sebagai penunjuk arah dan harus terus dianut. Ada istilah di antara kami yang namanya mental maps. Ketika kami ragu dengan tools yang digunakan, kami akan orientasi dimana kami berdiri sekarang. Ada apa di kanan kiri, depan belakang, arah mata angin, bahkan bertanya pada orang pun akan kami lakukan untuk mengetahui dimana dan apa saja ditempat kami berdiri. Dan salah satu dari kami ada yang kesasar, pasti akan jadi bahan bully dan ceng-cengan karena memang sejak pertama kali kami kuliah mental maps harus sudah dipelajari disini. Sekian sampai ketemu di tulisan berikutnya (Adipta Widha)

0 komentar:

Posting Komentar